Rabu, 08 Agustus 2012

Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Selatan




  PROVINSI SUMATERA SELATAN

Propinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, ; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.
Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china.
Pada awal abad ke-15 berdirilah ; Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.
Menurut Prasasti Kedukan Bukit ; yang ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi. Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kota Palembang yang diperingati setiap tahunnya. Kini, Sumatera Selatan menjadi propinsi terpandang dengan sumberdaya alam yang melimpah.



  

KOTAMADYA PALEMBANG

Kota Palembang yang sebagai ibukota Propinsi Sumatera Selatan Luasnya 400 km terletak antara 101-105 bujur Timur dan 1,5-2 derajat lintang Selatan, yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, sedang di bagian Barat, Utara dan Timur berbatas dengan Kabupaten Banyuasin.
Berada pada ketinggian rata-rata 12 meter dari permukaan laut, pengaruh pasang surut mencapai 3-5 meter, sehingga sering kali meredam bagian-bagian yang rendah dalam kota terutama dikawasan pinggiran.
Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan pada prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang, sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 683 Masehi. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.
Sungai Musi, sungai terbesar dan terpanjang di Sumatera Selatan terkenal dengan Batang Hari Sembilan Membelah kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dibagian selatan dan Seberang Ilir di bagian Utara. Indahnya Sungai Musi yang banyak memiliki anak sungai sampai ke pusat kota sehingga sering disebut sebagai Venesia dari Timur.



 



KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah tingkat II di Sumatera Selatan yang luasnya sekitar 21.469,90 kilometer persegi yang secara geografis terletak antara 104 20'-160' derajat Bujur Timur dan 4o 30'-4o 15 derajat Lintang Selatan. Ibukotanya Kayuagung, sekitar 66 km di selatan Palembang. Berpenduduk sebanyak 972.000 lebih yang sebagian besar beragama Islam.
Topografi daerah ini didominasi dataran rendah dengan rawa-rawa yang luas, terutama di kawasan Timur yang berbatas dengan selat Bangka dan Laut Jawa. Dataran tinggi dan perbukitan sulit dijumpai di daerah ini.
Dataran rendah sebagian masih berhutan lebat dan padang alang-alang, disamping terdapat perkebunan karet, kelapa sawit, buah-buahan, tebu, dan lain sebagainya. Pabrik gula di Sumatera Selatan yang mensuplai kebutuhan gula untuk daerah ini.
Mata pencaharian penduduknya umumnya bertani, disamping sebagai pengrajin pada industri kecil dan pertukangan. Kayuagung cukup terkenal dengan kerajinan tanah liat yang memproduksi alat-alat masak, dapur, dsb.
Industri kerajinan antara lain kerajinan keramik yang berlokasi di Payakabung, tenu kain tanjung, kerajinan kuningan, emas dan alumunium dan lain-lain. Ogan Komering Ilir dikenal sebagai daerah pengahasil buah-buahan dan ikan si Sumatera Selatan.





 
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Ogan Komering Ulu terletak sekitar 13,661 kilometer Selatan Palembang, terletak antara 03- 04'- 40- 55' Selatan Garis lintang dan 103 - 40'- 103 derajat  55' Timur Garis bujur. Ibukota adalah Baturaja, sekitar 201 kilometer Barat daya Palembang.
Baturaja dapat dicapai melalui darat dalam tiga jalan: Yang pertama melalui rute dari Palembang- Prabumulih- Baturaja. yang kedua dari Palembang- Kayuagung- Martapura mengarahkan dan yang ke tiga dari Muara Enim - Tanjung Enim. cara Yang lain adalah dengan melewati kereta dari Palembang atau Bandar Lampung.
Topografi terdiri dari dataran rendah berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan rata-rata tingginya 45 sampai 1643 di atas permukaan laut. puncak Yang paling tinggi adalah sebagai Gunung Seminung ( 1881 meter) yang terletak di daerah banding Agung. Daerah Belitang 50 kilometer dari ibukota Baturaja sebagai produsen beras dan area agrikultur utama menyangkut kabupaten itu.
Di Baturaja ada suatu pabrik semen "tiga gajah" atau yang biasa dikenal pabrik semen baturaja.



 

KABUPATEN MUARA ENIM Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan yang terletak antara 4 derajat sampai 6 derajat Lintang selatan dan 104 derajat sampai 106 Bujur Timur, dengan luas wilayah 7466.82 km2. Sebelah Utara berbatasann dengan Kabupaten Musi Banyuasin, Sebelah selatan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sebelah Timur dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kota Palembang, Sebelah Barat dengan Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Lahat.
Wilayah administrasi Kabupaten Muara Enim saat ini terdiri dari 22 Kecamatan dan 293 Kelurahan/Desa. Namun kini kecamatan Prabumulih dan Prabumulih Timur termasuk kedalam wilayah kota Prabumulih yang telah menjadi daerah otonom sederajat dengan Kabupaten.
Kabupaten Muara Enim terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Selatan, seluas 9.576 km persegi yang terdiri dari dataran rendah dan tinggi serta perbukitan gugusan Bukit Barisan. Puncak tertinggi Gunung Bepagut (2.817 meter) yang letaknya di Kecamatan Semendo yang menjadi basis pertanian di kawasan ini.
Tetapi Muara Enim tidak hanya memiliki migas dan batubara. Kawasan ini memiliki perkebunan-perkebunan luas yang terdiri dari karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, buah-buahan dan hutan tanaman industri, yang menjadi andalan ekonomi bagi 612 ribu penduduk daerah ini. Ibukotanya Muara Enim, terpisah 183 km dari Palembang dan merupakan kota transit di lintas Sumatera.






KABUPATEN LAHAT Kabupaten Lahat terletak antara 3,5 sampai 4,25 derajat Garis lintang Selatan dan 103 sampai 103,70 derajat lintang timur dengan 6,556,668 Km? area daratan. sebagian dari [ini] merupakan sebagian merupakan perbukitan tinggi antara 0 sampai 40 derajat tingginya.
Kabupaten Lahat berjarak 276 Km dari Palembang, Sebelum memasuki Kota ini kita dapat lihat Bukit Serelo yang mana kelihatan seperti jari Jempol. Oleh Karenanya bukit ini disebut dengan Bukit Jempol, apabila kita telah meninggalkan kota lahat dan menuju ke kota palembang Bukit Jempol terlihat seperti ibu jari, yang mana sering juga disebut Bukit Jempol (Bukit ibu jari Jempol).
Kabupaten Lahat dialiri beberapa Sungai antar lain sungai musi, Lematang dan Kikim, di samping itu juga terdapat Sungai kecil yang mengikuti aliran kesungai yang besar.
Di sebagaian tempat banyak penduduk yang hidup/tinggal di dekat sungai dan masih menggunakan menggantung jembatan sebagai transportasi mereka.





KABUPATEN MUSI RAWAS Kabupaten Musi Rawas atau disebut juga Bumi Silampari terletak di sebelah Barat Propinsi Sumatera Selatan di hulu sungai Musi dan sepanjang sungai Rawas dengan batas-batas wilayahnya di sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Jambi, Selatan dengan Kabupaten Lahat, Timur dengan Kabupaten Musi Banyuasin dan di sebelah Barat dengan Kabupaten Rejang Lebong.
Kabupaten Musi Rawas dengan ibukotanya Muara Beliti terletak di sebelah Barat Sumatera Selatan yang mencakup areal seluas 21.513 km persegi , berada pada posisi 2-4,40 derajat lintang Selatan dan 102-105,45 derajat bujur Timur.
Kawasan ini terdiri dari dataran rendah dan tinggi dengan perbukitan terutama di bagian Utara dengan ketinggian rata-rata mencapai 200-283 meter dari permukaan laut. Dataran rendah tersebar di sepanjang Sungai Rawas dan pertemuan Sungai Musi.
Musi Rawas berpenduduk lebih dari 539 ribu jiwa dan sebagian besar dibidang pertanian. Tugumulyo yang merupakan konsentrasi pemukiman transmigrasi pertama terbesar di daerah ini, merupakan kawasan pertanian di Musi Rawas. Bahkan daerah yang terpisah 12 km dari Lubuk Linggau ini merupakan salah satu lumbung beras di Sumsel.






KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Musi Banyuasin terletak pada posisi 1derajat 03 - 3 derajat Lintang Selatan dan 103 - 106 Bujur Timur mencakup areal seluas 13.830,971 kilometer persegi dan merupakan daerah terluas di Sumatera Selatan. Tipografi daerah ini sebagian besar terdiri dari rawa-rawa yang terutama mendominasi kawasan Timur [53 persen]. Selebihnya dibagian tengah merupakan tanah datar [ 35 persen ] dan makin kebarat terdiri dari tanah tinggi bergelombang 12 [persen].
Hutan lebat masih terdapat di berbagai tempat, lengkap dengan kehidupan liar yang alami. Didaerah-daerah terbuka umumnya ditepi jalan atau sungai, terhampar perkebunan-perkebunan luas, karet, kelapa sawit, dan lain-lain. Hutan Bakau yang luas mendominasi kawasan Timur dekat pantai, disamping keluarga palma. Beberapa bagian dari kawasan Timur ini sudah dibuka untuk kepentingan transmigrasi yang mengolah lahan menjadi persawahan dan berbagai tanaman lainnya.Terdapat sungai-sungai besar yang mengalir didaerah ini dan umumnya dapat dilayari sampai jauh kehulu. Diantaranya sungai musi, Batanghari leko, Lalan dan Banyuasin.
Ibukotanya Sekayu, sekitar 126 km dari Palembang yang dicapai dengan berbagai kendaraan bermotor. Dari Palembang melalui kawasan Musi Banyuasin ini dapat berkendaraan langsung menuju Jambi setelah membelok ke Utara di kota persimpangan Betung, 70 km dari Palembang. Hampir sepanjang jalan menuju arah Jambi yang dapat ditempuh dalam 4 jam ini, terhampar perkebunan karet dan kelapa sawit yang luas.



 
KABUPATEN BANYUASIN

Kabupaten Banyuasin terletak antara 1,30 derajat - 4,0 derajat Lintang Selatan dan 104 derajat 00 derajat - 105 derajat 35 derajat Bujur Timur . Wilayah Banyuasin pada sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Muara Jambi Propinsi Jambi dan Selat Bangka. Sebelah Timur Banyuasin berbatasan dengan Kecamatan Pampangan dan Air Sugihan Kabupaten OKI, bagian barat Banyuasin berbatasan dengan Kecamatan Sei Lilin, Lais, Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan pada sisi selatan berbatasan dengan Kecamatan Sira Pulau Padang Kabupaten OKI, Kota Palembang, Kecamatan Gelumbang, dan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Banyuasin mempunyai luas sebesar 11.833.029 km2. Berpenduduk 548,838 orang, mayoritas muslim. Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu wilayah di Sumatera Selatan yang terdapat laut, yang berbatasan dengan selat bangka. Kabupaten Banyuasin juga merupakan daerah penghasil ikan, disamping itu juga disini banyak terdapat perkebunan karet dan kelapa sawit.
Di kawasan Timur terdapat huatn suaka margasatwa sembilang seluas 45.000 hektare, tempat ini merupakan surga bagi berbagai jenis burung dan binatang yang dilindungi seperti bangau, tongtong, bangau putih, sindang lawe, pelican, itik liar, rajawali, rangkong jambul dan kangkareng. Bahkan terdapat pula buaya dan lumba-lumba air tawar.






KABUPATEN EMPAT LAWANG Kabupaten Empat Lawang, sekitar 400 kilometer arah barat Kota Palembang, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lahat. Dengan Ibukotanya Tebing Tinggi, kabupaten baru itu mempunyai luas 225.644 hektar atau 34 persen dari luas Kabupaten Lahat sebelum dimekarkan.
Secara geografis, bagian utara wilayah Empat Lawang berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, bagian selatan dengan Kabupaten Lahat dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Di bagian timur juga berbatasan dengan Lahat, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahyang, juga di Provinsi Bengkulu.
Wilayah Empat Lawang memiliki tujuh kecamatan, yaitu Muara Pinang, Pendopo, Ulu Musi, Tebing Tinggi, Lintang Kanan, Pasemah Air Keruh, dan Talang Padang. Ibu kota kabupatennya adalah Kecamatan Tebing Tinggi.
Hampir seluruh wilayah Empat Lawang merupakan daerah berbukit-bukit dan dialiri anak-anak Sungai Musi. Sebanyak 229.552 jiwa penduduknya hanya mengandalkan penghasilan dari pertanian dan perkebunan rakyat.
Semangat yang ditanamkan oleh para elite pusat dan daerah dalam perjuangan pemekaran wilayah adalah mendorong pembangunan, mendekatkan pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


  
KABUPATEN OGAN ILIR

Kabupaten Ogan Ilir terletak 30 km dari Kota Palembang berada di jalur lintas timur Sumatera yang beraspal mulus dan ramai dengan kendaraan antarkota-antarprovinsi maupun antarkabupaten di Sumsel. Yang lain, sebagian kantor dan dinas tingkat provinsi, termasuk kampus Universitas Sriwijaya, juga berada di sini.
Di kabupaten ini berlokasi kampus Universitas Sriwijaya. Pondok Pesantren Al Ittifaqiah serta Pondok Pesantren Raudhatul Ulum yang terletak di Desa Salkatiga juga berlokasi di daerah ini. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.
Jumlah Penduduk 356,983 jiwa. Populasi penduduk di Kabupaten Ogan Ilir berasal dari Suku Ogan dengan 3 (tiga) sub-suku, yakni: Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak, dan Suku Pegagan Ilir.
Walaupun belum punya terminal angkutan, sarana transportasi ke dan dari ibu kota kabupaten di Indralaya relatif mudah dan banyak. Pegawai dan karyawan yang bekerja di wilayah ini-dan kebanyakan memang tinggal di Palembang-pun tak repot dalam urusan transportasi. Selain itu, sarana fisik pemerintahan, walaupun masih sementara, tampak lebih mapan. Kantor pemerintah daerah dan dinas-dinas bersatu di kompleks balai latihan kerja milik Departemen Tenaga Kerja setempat



  


KABUPATEN OKU SELATAN Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) terletak dibagian selatan wilayah Sumatera Selatan, dengan ibukotanya Muara Dua.
Dilihat dari pembelajaran politik yang menjadi salah satu amanat dari adanya otonomi daerah, kabupaten OKU Selatan sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kritisasi masyarakat di media massa walaupun masih sebatas sms interaktif. Paling tidak itu telah menunjukkan bahwa masyarakat OKU Selatan peduli akan daerahnya. Mereka telah berani mengatakan kepuasan atau ketidakpuasan mereka terhadap jalannya pemerintahan di daerahnya.
Di sisi lain, kabupaten ini kaya akan hutan, dan tidak sedikit kopi diupayakan masyarakat yang menghuni kawasan tersebut. Tidak diketahui persis hasil kopi daerah itu. Padahal dari sekitar 180.000 hektar, termasuk hutan suaka alam, lindung, produksi terbatas, dan produksi tetap - 70 persen kini kritis. Bukan karena ditanami kopi, tetapi makin luasnya perambahan. Kawasan hutan lindung di Mekakau (Mekakau Ilir), Peraduan Gistang (Buay Sandang Aji dan Mekakau Ilir), Saka (Simpang), dan Bukit Nanti (Pulau Beringin, Muaradua Kisam, Buay Runjung, dan Kisam Tinggi). Sedangkan hutan suaka alam di Gunung Raya (Buay Pemaca dan Banding Agung), dan hutan produksi terbatas di Saka (Buay Pemaca).



 


KABUPATEN OKU TIMUR
Kabupaten OKU Timur terletak di Provinsi Sumatera Selatan dengan Ibukota Martapura, yang memiliki potensi yang beragam di berbagai bidang.
Maka dalam mewujudkan Kabupaten OKU Timur yang sejahtera, damai, bersatu dan berdaya saing global; masyarakat OKU Timur pun akan bekerja lebih keras untuk membangun wilayahnya dengan terus mendorong pemberdayaan potensi daerah.
Iklim di Kabupaten OKU Timur termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 2.554 - 3.329 mm/tahun. Topografi di wilayah Kabupaten OKU Timur dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (Peneplain Zone), bergelombang (Piedmont Zone), dan berbukit (Hilly Zone).
Batas-batas Wilayah : Utara Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing (Ogan Komering Ilir) Timur Kecamatan Lempuing dan Mesuji (Ogan Komering Ilir) Selatan Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung) dan Kecamatan Simpang (Ogan Komering Ulu Selatan) Barat Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan (Ogan Komering Ulu) dan Muara Kuang (Ogan Komering Ilir).
Kabupaten OKU Timur juga merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sumatera Selatan. Hal ini di dukung oleh Bendungan Perjaya dan jaringan irigasi yang memadai di daerah ini. Di sektor perkebunan, komoditi andalan dari Kabupaten OKU Timur adalah karet dan kelapa sawit.



KOTA LUBUK LINGGAU
Lubuk Linggau adalah kota besar strategis, berdasarkan surat badan hukum dari Republik indonesia No.7/2001, lubuk linggau perluasan dari kabupaten Musi Rawas. ini juga menjadi kota besar Selatan Sumatera.
Lubuk linggau mempunyai luas total 401.50 Km persegi dan cuaca tropis basah dengan rata-rata curah hujan 2.000- 2.500 mm/tahun. Total populasi penduduk Lubuk Linggau adalah 193.348 orang-orang terdiri dari berbagai kelompok suku yang sebagian besar dari Musi Rawas dan Linggau dengan mayoritas dari populasi adalah Muslim.
Bukit Sulap terletak di timur selatan Lubuk Linggau, menjadi salah satu objek wisata alam dan sebagai pusat rekreasi dan resosts dengan total area 68.593.18 hektar dan 471 m di atas permukaan laut. Di dalam kota ini ada suatu konstruksi irigasi yang mula-mula dibangun oleh belanda pada tahun 1941 di samping untuk tujuan irigasi, irigasi air ini berasal dari sungai kelingi.
Meski dari sisi kuantitas, kontribusi transportasi tak terlalu berarti terhadap perekonomian kota, diakui efek samping kegiatan angkutan ini justru menopang sektor lainnya. Para pengguna alat angkut yang melalui jalan lintas Sumatera biasa berhenti dan istirahat di Lubuklinggau. Ruko-ruko berjajar di sepanjang tepian jalan menyambut pengujung.



 
KOTA PAGARALAM
Kota besar Pagar Alam adalah suatu perluasan dari status nya atas adminitratif kota besar dibawah Kabupaten Lahat. Ini atas persetujuan hukum no.8/2001, pagar alam terdiri dari lima daerah dengan 695.262 Km persegi area dengan populasi 115.304 orang-orang dan kebanyakan mereka adalah muslim.
Besemah merupakan akronim dari Bersih, Sejuk, Ramah. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Lahat di sebelah barat, timur, dan utara. Sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Sakti yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lahat. Terletak di kaki Gunung Dempo sehingga kota ini sangat kaya dengan obyek wisata.
Kota besar mempunyai udara sejuk dengan suatu temperatur rata-rata di sekitar 26 Celcius dengan kopi, teh sebagai hasil bumi yang diperdagangkan, dimana the dan kopi juga merupakan sumber daya utama. Di samping untuk dikonsumsi secara lokal, Pagar juga mengeksport hasil alamnya.
Ada banyak relief dan sisa-sisa historis dari jaman prasejarah beribu-ribu tahun yang lalu di sekitar kota Pagar Alam, yang mana menarik untuk para ahli arkeologi untuk mempelajari dan melakukan riset. Gunung dempo ( 3.154 m), 9 Km dari Pagar Alam, merupakan gunung yang terbesar di Sumatera Selatan. Di gunung tersebut banyak perkebunan teh yang secara khusus untuk ekspor.



KOTA PRABUMULIH Kota Prabumulih merupakan daerah pemerkaan dari Kabupaten Muara Enim Terletak 93 km dari Palembang, disepanjang jalan lintas Sumatera, dengan luas wilayah 434,249 km2 berpenduduk 116. 216 orang mayoritas Muslim.
Prabumulih menghasilkan ribuan barel minyak bumi dan jutaan meter kubik gas alam setiap tahunnya. Karena itu, ia disebut sebagai kota minyak. Julukan lainnya adalah kota nanas, karena salah satu hasil pertanian yang terkenal adalah nanas (Ananas comosus). Nanas prabumulih terkenal manis, dan pemasarannya sampai ke Pulau Jawa.
Kota prabumulih sebelumnya adalah bagian dari kabupaten Muara Enim, dengan jarak lebih kurang 87 KM ke ibukota Muara Enim dan 97 KM ke Ibukota Propinsi Sumatra Selatan (Palembang ).
Kota Prabumulih ditetapkan sebagai salah satu daerah penghasil tambang yang sangat potensial, yang ditetapkan dengan Kepmen No. 414/K/81/MEM/2002 karena di wilayah Kota Prabumulih diperkirakan 250 juta barel minyak bumi yang ditemukan dan siap diolah oleh investor.

Sumber : www.dipardass.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar