Rabu, 08 Agustus 2012

Rumah Panggung - Bongkar Pasang



Rumah Panggung adalah rumah tradisional khas  Melayu Sumatera Selatan, Jika anda kebetulan berjalan-jalan ke Sumatera Selatan melalui jalur darat, mau menandakan sudah masuk wilayah Sumsel, atau belum kalau berangkat dari Jakarta (melalui wilayah Provinsi Banten, menyebrangi Selat Sunda, dan Provinsi Lampung), lihat saja ciri rumahnya...kalau sudah terlihat rumah-rumah panggung berarti ada telah memasuki wilayah Sumatera Selatan...Rumah Panggung ini ternyata dibuat oleh pengerajin khusus...dan Pengerajin yang terkenal di Sumatera Selatan adalah pengerajin rumah panggung dari Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Berikut saya tampilkan gambar-gambar bentuk rumah panggung yang dibuat oleh pengerajin yang berasal dari Tajung Batu Ogan Ilir...














































































































































































atau, Silakan kunjungi: http://www.rumahkayu-bongkarpasang.com/
Bagi yang minat memesan Rumah Tradisional khas Sumatera Selatan ini...


Catatan:
Sudah mendapat Izin dari yang bersangkutan untuk mempublis laman ini

Mobil Ketek (Jeep Willys era tahun 40-50 an)


 Masih merasakan mobil/kereta ini di tahun 90an dulu, dimasa aku SMP dan SMA, angkutan umum/awam ini dahulu yang aku tahu ada di dua kawasan di Palembang yaitu di Seberang Ulu dan KM 5 (Lebong Siarang) dan sekarang menjadi barang invetaris kenangan di Hotel Horison Palembang...aku ingat betul letak minyak bensinnya di dalam dirigen kecil didekat tempat duduk supir/pemandu, letak setir mobilnya disebelah kiri dan cara menghidupkan mesin dengan alat engkol di depan mobil...seiring perkembangan waktu mobil ini punah dengan sendirinya dan berganti dengan motor OJEX...

Sumatera Selatan dalam Prangko dan Mata Uang


Iseng-iseng browsing ternyata banyak juga tema Prangko yang mengambarkan budaya Sumatera Selatan (Palembang) baik itu dalam bentuk baju tradisional, flora, fauna dan lain-lain...ada juga dalam bentuk pecahan mata uang...selamat menikmati...





Prangko Baju Adat Sumatera Selatan






  Prangko Baju Pengantin Sumatera Selatan (Palembang)





Baju Tradisional Sumsel






Tari Gending Sriwijaya




Prangko Seri Flora (Buah Duku)






Prangko Seri Fauna (Ikan Blido)



Ini kalau tidak salah Perang Lima Hari Lima Malam di Kota Palembang







Prangko Seri Rumah Limas










Uang pecahan Rp 10.000,- Bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II dan Rumah Tradisional Limas




http://filatelisindonesia.files.wordpress.com/2012/09/prangko-lambang-daerah-propinsi-sumatera-selatan.jpg

Prangko Lambang Sumatera Selatan






Uang lama bergambar Jembatan Ampera

Ini tahun kapan yah???

Berziarah ke Makam Sultan Mahmud Badaruddin II di Ternate-Provinsi Maluku Utara


Alhamdulillah akhirnya hajat  di hati untuk berziarah ke makam Sultan tercapai jua...Sultan Mahmud Badaruddin II adalah Sultan Palembang Darussalam yang dilahirkan di Palembang 01 Rajab 1181 H/1767 Masehi,  bernama Asli Raden Hasan Bin Sultan Muhammad Bahaudin, dinobatkan sebagai Sultan pada 04 April 1803. Beliau dimakzulkan/diasingkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda ke Ternate pada bulan Juli 1821 masehi dan Wafat di Ternate 14 Syafar 1269 atau 26 November 1852 Masehi...Kalau saya membayangkan betapa jauhnya beliau di asingkan oleh penjajah dari kampung kelahirannya...Apalagi dahulu hanya mengunakan Kapal Laut, sedangkan dengan Pesawat/kapal terbang saja memakan waktu 4 jam penerbangan dari Jakarta, apalagi dari Palembang...akan lebih lama lagi...belum lagi cuaca buruk di laut...di komplek Pemakaman ini terdapat juga Makam istri, menantu, anak dan pengikut-pengikutnya...

Moga Amal Ibadah beliau semasa hidup diterima oleh Allah SWT...Amin...



Makam Sultan Mahmud Badaruddin II




















Rumah Tradisional (Rumah Kampung) di sepanjang jalan desa/dusun di Kabupaten Ogan Ilir sampai OKI Sumatera Selatan



 
Beberapa hari lalu saya diberi kesempatan tugas ke Kabupaten Ogan Komering Ilir, dalam perjalanan menuju Kabupaten ini, saya juga melalui daerah Ogan Ilir kampung  halaman ayah dan emak saya ...Ada yang menarik disini...yaitu penduduk setempat masih mempertahankan tradisi rumah tradisional yang berbentuk panggung dengan tangga diluar dan hampir satu kampung setiap desa yang dilalui bentuk rumahnya panggung seperti ini...Andai Pemerintah Daerah sini peka terutama Dinas Parawisata dapat mengelola potensi ini...karena suasana kehidupan pedesaan dengan rumah kampung yang masih sangat tradisional seperti ini tak akan di jumpai di daerah lain di Indonesia, apalagi di mancanegara...
Saran agar kegiatan ini dapat berjalan mungkin jalan lintas timur untuk kendaraan truk dan bus AKAP jangan melalui jalan ini lagi, tapi dibuat Jalan khusus lain dan jalan sekarang ini dijadikan paket wisata bagi wisatawan untuk menikmati keunikan suasana kampung dengan rumah-rumah asli/tradisional yang unik dan juga tetap menjaga keamanan, kenyamanan dan paling utama adalah kebersihan kampung sehingga pengunjung beta berlama-lama disini...Moga kedepan saran saya ini dapat diwujudkan dan menjadi kenyataan sehingga dapat mengembangkan perekonomian daerah ini dari sektor wisata/pelancongan...Amin...













TARIAN RODAT PALEMBANG




 
Kesenian Rodat merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan ummat Islam di Palembang. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan ummat Islam di Palembang. Kesenian ini menggunakan syair atau syiiran berbahasa arab yang bersumber dari Kitab Al-Berzanji, sebuah kitab sastra yang masykur di kalangan ummat Islam. Isi dari sholawat rodat adalah bacaan sholawat yang merupakan puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.








  




Sesuatu yang khas dari kesenian ini ialah tarian yang mengiringi syair yang dilagukan dan musik rebana yang dinyanyikan secara bersama-sama (berjamaah). Tarian inilah yang disebut dengan “Rodat”. Tarian ini ditarikan dengan “Leyek” (menari sambil duduk).

Di Palembang sendiri Rodat ini biasanya tergabung dalam PSA (Persatuan Syaropal Anam), di mana selain Rodat juga melakukan arakan pengantin ataupun kegiatan kesenian islam lainnya.
Tari Rodat cempako merupakan tari rakyat bernafaskan islam. Gerak dasar tari ini diambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti halnya dengan tari Dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah


Sekarang ini bukan hanya lelaki yang melakukan rodat ini tetapi wanita pun ikut melakukan rodat.


 


 
Sumber : dodinp

Kesultanan Palembang Darussalam


Setelah 200 tahun berlalu Kesultanan Palembang Darussalam kembali bangkit, sejak dinobatkannya Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja pada tanggal 3 Maret 2003 lalu di Palembang. untuk mengetahui sejarah lengkap Kesultanan Palembang, Silakan "klik sini"

 



 



 


 

Palembang Era 80-90an


Inilah suasana Kota Palembang Era 80-90an

  
Kantor Walikota Palembang


Monumen Perjuangan Rakyat di Jalan Merdeka, dengan latar belakang Jembatan Amper dan Sungai Musi


 
Pengilangan Minyak Pertamina Plaju


 

 

Jembatan Ampera


Sungai Musi pada bagian barat kota tampak dibagian depan bangunan Pabrik Semen Baturaja Kertapati


 
Masjid Agung

 
Perahu Tongkang Kayu

 

Dinding depan Benteng Kuto Besak yang masih utuh seperti saat pendiriannya

SUMBER : Humas Pemda Kota Palembang Tahun 1991